Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Pantun Melayu Pembukaan dan Penutup Acara

Pantun merupakan puisi lama Melayu (Indonesia) yang tiap baitnya terdiri dari empat baris, 2 bait sampiran dan 2 bait bagian isi. Pantun dapat digunakan dalam menyampaikan pembukaan dan penutupan saat berpidato baik di acara resmi maupun acara biasanya. 

Perlu di ingat, bahwa dalam menggunakan pantun pada saat membuka suatu acara disampaikan diawal pembukaan, baik sebelum salam maupun sesudah salam.

Ini bertujuan saat berada di podium setelah di persilahkan, pendengar sedang fokus dan dapat memberikan kesan wibawa.

Banyak contoh pantun Melayu yang dapat digunakan, dengan berpantun kita sudah melestarikan salah satu sastra Melayu Indonesia. Berikut beberapa contoh pantun Melayu yang dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Contoh Pantun Pembukaan Acara:

Jalan-jalan ke pagoda
Naik kapal sama keluarga
Apa kabar saudara semua
Semoga sehat dan bersahaja

Robbikum ya robbikum
Robbikum solllu'ala
Assalamualaikum
Salam pembuka kata

Jalan-jalan ke tanah abang
Sahabat karib seperjuangan
Kami ucapkan selamat datang
Para hadirin tamu undangan

Makan nasi sayurnya rendang
Dimakan lahap sangatlah senang
Kegiatan ini akan dikenang
Jangan bersedih mari berdendang

Contoh Pantun Penutup Acara:

Makan kerupuk sambil bersua
Nikmat syukur jangan di tanya
Saya tak bisa berlama-lama
Karena waktunya sudah tiba

Jalan-jalan ke sungai musi
Jangan lupa membawa cuka
Cukup sekian dari kami
Terimakasih dan sampai jumpa

Kuah kental santan kelapa
Dimasak dengan ikan tenggiri
Esok lusa kita berjumpa
Cukup sekian harap dimaklumi

Contoh pantun di atas, dapat anda gunakan saat menyampaikan pidato atau sedang mengisi acara baik di ruangan maupun di lapangan.

Cara penggunaanya cukup dipilih 1 bait pantun untuk pembukaan dan akhiri sebelum salam dengan 1 bait pantun penutup. Sesuaikan perkiraan waktu, jika menyampaikannya dapat menggunakan 2 bait pembukaan dan 2 bait pantun penutupan tidak masalah.